Selasa, 31 Maret 2015
Statement Guru Mulia Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz Radhiyallahu Anhu
Tepat pukul 12.30 waktu Yaman, Habib Umar bin Hafidz mengeluarkan statement mengenai masalah perang di yaman :
Perang yang terjadi di Yaman merupakan sunnah nabi saw yang sudah terucap.
Perang ini merupakan fitnah akhir zaman bagian dari tanda-tanda akhir
zaman. Dan peperangan ini hanyalah permainan iblis kepada orang yang
lemah imannya.
Tetapi semua yang ada di Tarim, (Ahlu Tarim, santri-santri dan yang berada di sini) sudah dijamin perkara dunia dan agamanya oleh kita ( Habib
Umar bin Hafidz) dan Al Ustadz Al A'dzam Al Faqih Al MuqaddamMuqaddam Muhammad ibn Ali Ba'alawy, Al Imam Al Muqaddam Ats Tsani Abdurrhaman As Seggaf. Al Habib Al Imam Umar Al Muhdhar dan Al Qutb Al Habib Al Imam Abu Bakr bin Abdullah Alaydrus. tak usah batin kalian terguncang. Bertahanlah disini jangan kalian pulang, kalian dalam lindungan Allah Rabbul 'Alamin.
Dan dalam perkumpulan ini marilah kita lantuntan kalimat
Ya Allahu Ya Allah karena itu lebih canggih dan mustajab dari seribu jet tempur yg
memborbardir Yaman.
Selama kalian tunaikan hak orang tua kalian dan mereka ridha maka kamipun ridha.
Dan orang yg shiddiq adalah orang yg bertahan bersamaku ( Habib Umar bin Hafidz).
Dan tetaplah di jalan yg di ridhai Allah Swt.
Mohon doanya wahai segenap pecinta.....
Sebarkan!
Kisah Pesawat kertas
Disepinggan rindu yang senyap
lantas lirih aku berkata
maaf sudah mengetuk pintu
dan duduk diruangmu yang sejuk
celoteh keajaiban yang tak terkira
kiranya Tuhan berbaik padaku ?
Sembilanbelas ribu kilometer
ku cium aromamu
ku ikut nalar ikuti jejak
ku cinta tak henti
berpayung langit terbangkan kisah pesawat kertas
:: 4 Juli 2010
Rini Intama
Sajak Pantai Utara, Hutan Bakau dan Aroma Cinta
Sudah di terbitkan dalam buku “RUANG JINGGA”
Antologi Puisi 12 Penyair Jingga
Penerbit : Q Publisher Jakarta
Sajak Pantai Utara, Hutan Bakau dan aroma cinta
Burung burung hanyut bercengkrama lepas dalam gairah yang sublim
diatas akar akar bakau yang menjalar
menyela kokoh dirawa berlumpur
memisah kejauhan dari debur ombak yang menderu
mengalun nyanyian cinta
Burung burung masih menyapa birunya mega dalam kenang
berkubang kisah metamorfosa alam
tentang tanah pantai, kuat cengkram akar bakau
tentang buih air pasang menyeret pasir
tentang tepian merindu nyanyian sang ombak
Getar sayap menari dalam liukan berenergi gelora yang memadu
ada riang kasmaran, lugu tawa merayu
terbang beriringan sayap sepundak menunduk ragu
menunggu rindu kumandang dendang
dan pelukan setumpuk jerami hangat
Kayu kayu api menyisakan kisah akar bakau
akhir Maret 2010
diBuku merah
Sajak Luka Negeri berkabut
Oleh: Rini Intama
Jingga kusuma hati
jingga api mengasap hitam
mengoyak pusaran amarah
yang habis sia- sia
menembang nada lara cemara tertiup angin
tanah basah memerah menyimpan luka-luka
batu kayu mengayun menyeret diri
tak kendali mengena kening tak berbaja
ratusan pedang niat ruwat menebas
tak menduga warna darah menetes tak tuntas
meretas perih dan luka
Marah api mengerat kalbu negeri berkabut
seperti tontonan di atas tungku
cerita negeri, cerita harga diri, harga tanah, harga monumen
dan harga sejarah lalu harga harkat mengapung tak berjunjung
harga hak azasi kabur melebur dalam debu-debu
derit nafas terus melaju
lupa kaki pada tanah berpijak, menuding berteriak
lupa diri pada negeri terkoyak, menyerapah mengoyak sanak
awan putih mengarak luka
makam dan aroma kamboja tetap membisu
2010
Senin, 30 Maret 2015
Nasehat Sayyidina Ali bin Abi Thalib KW
Assalamualaikum agan-agan semua
Sore-sore gini enaknya ngopi ya gan. Hehe.
Sambil menikmati secangkir kopi panas, ada kiriman di BBm ane dari seorang Habib.
Tentang kriteria siapa itu ahli dunia dan siapa ahli akhirat.
سأل رجل إلى سيدنا علي بن ابي طالب كرم الله وجهه ،كيف يعرف الانسانا هل هو من أهل الدنيا ام أهل الآخرة؟؟
فقال إمام علي كرم الله وجهه : إن دخل عليك ممن يعطيك شيئا ودخل عليك ممن يأخذ منك شيئا. ..
فإن فرحت بمن أعطاك أكثر من فرحك بمن أخد منك فأنت من اهل الدنيا....
و إن فرحت بمن أخد منك أكثر بمن أعطاك فأنت من أهل الآخرة. ...
Seseorang bertanya kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah...
Bagaimana mengetahui seorang manusia itu termasuk golongan ahli dunia (pecinta dunia) atau golongan ahli akhirat??
Lalu Sayyidina Ali menjawab :
Hal itu bisa diketahui bila ada seseorang datang kepadamu memberikan sesuatu dan juga orang datang kepadamu untuk mengambil sesuatu milikmu.
Apabila kau sangat senang dengan pemberian orang kepadamu dibandingkan senangmu kepada org yg mengambil hartamu maka ketahuilah kau termasuk golongan orang pecinta dunia (ahli dunia)
Apabila engkau lebih senang dengan orang yang mengambil hartamu dibandingkan dengan orang yang memberikan harta ataupun sesuatu itu maka ketahuilah engkau termasuk golongan ahli akhirat
Insya Allah bermanfaat untuk menjawab diri kita selama ini ada didalam golongan yg mana...
Sesungguhnya golongan yg pertama ini akan merugi dengan serugi-ruginya kelak di akhiratnya bila tidak memanfaatkan yang ia miliki di jalan Allah dengan beramal shalih..
Dan golongan yg kedua adalah golongan orang yang beruntung karena membelanjakan hartanya dijalan allah dan menjadi penyelamat kelak baginya seluruh hartanya yang di dapat dengan halal dan di bagikan kepada yg membutuhkan..
Nabi Muhammad SAW bersabda
حب الدنيا رأس كل خطيئة
"Cinta dunia adalah sumber segala kerusakan."
Penjelasan yang ane pahami adalah, bahwa ketika hati kita merasakan kepuasan dan kebahagiaan ketika memberi, menyumbang, atau membantu saudara kita yang kurang mampu, atau pondok pesantren yang memperjuangkan agama. Atau lembaga kemanusiaan lain di dunia... Maka kita masuk golongan orang pecinta akhirat.
Sore-sore gini enaknya ngopi ya gan. Hehe.
Sambil menikmati secangkir kopi panas, ada kiriman di BBm ane dari seorang Habib.
Tentang kriteria siapa itu ahli dunia dan siapa ahli akhirat.
سأل رجل إلى سيدنا علي بن ابي طالب كرم الله وجهه ،كيف يعرف الانسانا هل هو من أهل الدنيا ام أهل الآخرة؟؟
فقال إمام علي كرم الله وجهه : إن دخل عليك ممن يعطيك شيئا ودخل عليك ممن يأخذ منك شيئا. ..
فإن فرحت بمن أعطاك أكثر من فرحك بمن أخد منك فأنت من اهل الدنيا....
و إن فرحت بمن أخد منك أكثر بمن أعطاك فأنت من أهل الآخرة. ...
Seseorang bertanya kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah...
Bagaimana mengetahui seorang manusia itu termasuk golongan ahli dunia (pecinta dunia) atau golongan ahli akhirat??
Lalu Sayyidina Ali menjawab :
Hal itu bisa diketahui bila ada seseorang datang kepadamu memberikan sesuatu dan juga orang datang kepadamu untuk mengambil sesuatu milikmu.
Apabila kau sangat senang dengan pemberian orang kepadamu dibandingkan senangmu kepada org yg mengambil hartamu maka ketahuilah kau termasuk golongan orang pecinta dunia (ahli dunia)
Apabila engkau lebih senang dengan orang yang mengambil hartamu dibandingkan dengan orang yang memberikan harta ataupun sesuatu itu maka ketahuilah engkau termasuk golongan ahli akhirat
Insya Allah bermanfaat untuk menjawab diri kita selama ini ada didalam golongan yg mana...
Sesungguhnya golongan yg pertama ini akan merugi dengan serugi-ruginya kelak di akhiratnya bila tidak memanfaatkan yang ia miliki di jalan Allah dengan beramal shalih..
Dan golongan yg kedua adalah golongan orang yang beruntung karena membelanjakan hartanya dijalan allah dan menjadi penyelamat kelak baginya seluruh hartanya yang di dapat dengan halal dan di bagikan kepada yg membutuhkan..
Nabi Muhammad SAW bersabda
حب الدنيا رأس كل خطيئة
"Cinta dunia adalah sumber segala kerusakan."
Penjelasan yang ane pahami adalah, bahwa ketika hati kita merasakan kepuasan dan kebahagiaan ketika memberi, menyumbang, atau membantu saudara kita yang kurang mampu, atau pondok pesantren yang memperjuangkan agama. Atau lembaga kemanusiaan lain di dunia... Maka kita masuk golongan orang pecinta akhirat.
Kalimat Mutiara Seorang Emha
“Wis anggaplah aku ini kafir fir...
terus opo hakmu utowo hak wong liyo terhadap aku...
Iki menyangkut martabat manusia....
Mengenai benar kafir tidak orang itu....
wilayahnya Allah.....
Urusan sesrawung antar manusia ...
adalah ojo nuding-nuding wong,...
itu merendahkan dan menyakiti hatinya....
Sedang di dalam Islam ....
sangat dilarang menyakiti hati orang lain....
Wis anggaplah misalnya Gus Dur itu antek Yahudi....
terus kalian mau apa.....
Apakah kalian yakin ....
bahwa saya muslim ...
Dari mana kalian tau saya muslim?
Kalau ternyata saya hanya akting?
Kalau darah saya halal....
wis gek ndang dipateni ....
dan okeh sing kudu dipateni....
Allah saja masih memiliki ruang ....
barangsiapa mau beriman maka berimanlah....
barangsiapa mau kufur... silakan kufur.....
Maka.... kepada orang yang kita anggap sesat ...
atau kufur.... mbok wis didongakke wae ...
supaya diberi hidayah oleh Allah...
Jangan dituding-tuding...
Itu menghina martabat manusia...
Musuh kita adalah kesempitan ....
dan kedangkalan berpikir...
koyo JARAN....
Anda semua hakoyoombo...
dandan jembar pikirane....
Harus mengerti kiasan...
dan konteks-konteks....
Makanya...
sebelum omong banyak tentang Islam....
yuk belajar dulu jadi manusia....
Manusia yang manusia itu melu keroso loro (sakit)...
kalau ada manusia lainnya disakiti hatinya....
Bahkan kalau kita menyakiti orang lain ...
aslinya kita sendiri juga merasa sakit....
Manusia yang jembar dan murni ...
itu sesungguhnya pandai merasa (rumongso/ngroso)...
Rasulullah saja ketika diprotes sahabat ...
tentang Bilal yang tak bisa mengucap huruf Syin....
kok malah dipilih sebagai muadzin...
justru menjawab... pokoknya ...
kalau kalian mendengar dia mengucap sin....
padahal yang harusnya syin....
Itu maksudnya syin.....
Itulah kearifan Rasulullah...
Kalau kalian tidak menerima hal ini....
berarti kamu menghina orang celat....
Bisa kualat kita ...
semoga tidak gagal paham .. (dikutip dari Quote MH Ainun Najib )
MH Ainun Najib
Peringatan Habib Umar bin Hafidz untuk Wanita Muslimah
Assalamualaikum Warohmatullah WabarokatuhWabarokatuh.
Alhamdulillah, atas jutaan nikmat Allah yang masih kita rasa dan terima hingga sepersekian detik dan saat ini. Dari helai nafas, keringat, mata dan lain sebagainya yang tak pernah dapat kita hitung
Shalawat serta salam senantiasa tersampaikan kepada Ar Rauf dan Ar Rahim Maulana Sayyidina Muhammad Saw. Sebanyak detak jantung manusia dan makhluk seluruh semesta dari awal sampai kelak di hari kiamat.
Apa yang di tulis disini semoga Allah menurunkan manfaat kepada kita semua. Amin.
Habib Umar bin Hafidz berpesan :
"Apakah kalian tidak tahu cara perkawinan Sayyidatina Fatimah Zahra bagaimana?"
Menggunakan tata cara siapa?
Sejarah Sayyidatina Fatimah az-Zahra telah terhapus di benak kalian.
Apakah kalian melihat diri kalian lebih agung dari beliau?
Apa saja yang dipersiapkan Rasulullah SAW untuk perkawinan putri beliau?
Dengan cara begitu, apakah turun derajat Sayyidatina Fatimah?
Di akhirat nanti, seluruh wanita, sejak awal penciptaan hingga akhir, akan menundukkan kepalanya karena beliau akan melalui jalan cahaya.
Ketika di padang mahsyar, akan terdengar suara dari Arasy Allah, tundukkan kepala kalian dan pejamkan mata kerana Fatimah binti Muhammad SAW akan melalui Sirat.
Apakah kalian tidak ingin berada di belakang beliau, melalui di Sirat bersama beliau dan mengikuti beliau?
Kalian telah menukar beliau dengan lainnya.
Ketika Rasulullah SAW ditanya, apa yang terbaik bagi wanita?
Sayyidatina Fatimah yang menjawab, "Yang terbaik bagi wanita adalah tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki." Kemudian Rasulullah SAW mencium kening Sayyidatina Fatimah dan mendoakan beliau agar Allah SWT memberkati anak keturunannya.
Ya Mu’minah...
Ingatlah,, kerana suatu peringatan itu bermanfaat.
Jauhilah adat-adat (barat) yang fana tersebut dan jangan memaksakan diri sampai-sampai berhutang.
Seperti di dalam hadis Rasulullah SAW, Barang siapa yang memakai pakaian untuk ditunjuk atau dipamerkan maka di akhirat nanti akan dihinakan oleh Allah SWT.
Janganlah berbangga dengan pakaian sutera dan emas, sesungguhnya orang kafir diberi Allah SWT kenikmatan dunia, namun itu adalah kenikmatan yang fana. mengikuti Sayyidatina Fatimah Al-Batul Az-Zahra lebih mulia.
(Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz)
Sedikit keterangan, suatu hari di zaman Nabi Muhammad, Sayyidah Fatimah tengah berdiri menghadap keluar rumah, melihat lewat jendela, di luar ada ramai orang melayat membawa jenazah yang dulu itu hanya di gotong saja tanpa memakai alat apapun.
Kemudian, tidak lama berselang beliau tiba-tiba menangis sedih sekali, sangat memelas tangisan itu hingga terdengar oleh Sayyidah Asma binti Abu Bakr. Lalu Asma bertanya mengenai tangisan pilu itu. Lalu beliau menjawab, "Aku melihat jenazah di bawa ke kuburnya dengan hanya berbalut kafan lalu di angkat oleh orang-orang. Apa jadinya jika aku meninggal dunia, kemudian aku di kafani, lalu tubuhku di angkat dan di pegang oleh laki-laki lain. Alangkah malunya aku. Sambil menangis sedih beliau bercerita kepada Asma'. Kemudian beliau berpesan, Wahai Asma, jika nanti aku meninggal, maka aku berwasiat agar jenazahku di taruh di dalam keranda.
Betapa luar biasa rasa malu yang beliau miliki. Betapa agung akhlak sang putri Rasulullah.
Coba bandingkan dengan kebanyakan wanita zaman sekarang. Kebanyakan mereka bahkan tidak lagi memiliki rasa malu sedikitpun.
Sungguh dari Allah hidayah dan taufiq.
Wassalam.
Alhamdulillah, atas jutaan nikmat Allah yang masih kita rasa dan terima hingga sepersekian detik dan saat ini. Dari helai nafas, keringat, mata dan lain sebagainya yang tak pernah dapat kita hitung
Shalawat serta salam senantiasa tersampaikan kepada Ar Rauf dan Ar Rahim Maulana Sayyidina Muhammad Saw. Sebanyak detak jantung manusia dan makhluk seluruh semesta dari awal sampai kelak di hari kiamat.
Apa yang di tulis disini semoga Allah menurunkan manfaat kepada kita semua. Amin.
Habib Umar bin Hafidz berpesan :
"Apakah kalian tidak tahu cara perkawinan Sayyidatina Fatimah Zahra bagaimana?"
Menggunakan tata cara siapa?
Sejarah Sayyidatina Fatimah az-Zahra telah terhapus di benak kalian.
Apakah kalian melihat diri kalian lebih agung dari beliau?
Apa saja yang dipersiapkan Rasulullah SAW untuk perkawinan putri beliau?
Dengan cara begitu, apakah turun derajat Sayyidatina Fatimah?
Di akhirat nanti, seluruh wanita, sejak awal penciptaan hingga akhir, akan menundukkan kepalanya karena beliau akan melalui jalan cahaya.
Ketika di padang mahsyar, akan terdengar suara dari Arasy Allah, tundukkan kepala kalian dan pejamkan mata kerana Fatimah binti Muhammad SAW akan melalui Sirat.
Apakah kalian tidak ingin berada di belakang beliau, melalui di Sirat bersama beliau dan mengikuti beliau?
Kalian telah menukar beliau dengan lainnya.
Ketika Rasulullah SAW ditanya, apa yang terbaik bagi wanita?
Sayyidatina Fatimah yang menjawab, "Yang terbaik bagi wanita adalah tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki." Kemudian Rasulullah SAW mencium kening Sayyidatina Fatimah dan mendoakan beliau agar Allah SWT memberkati anak keturunannya.
Ya Mu’minah...
Ingatlah,, kerana suatu peringatan itu bermanfaat.
Jauhilah adat-adat (barat) yang fana tersebut dan jangan memaksakan diri sampai-sampai berhutang.
Seperti di dalam hadis Rasulullah SAW, Barang siapa yang memakai pakaian untuk ditunjuk atau dipamerkan maka di akhirat nanti akan dihinakan oleh Allah SWT.
Janganlah berbangga dengan pakaian sutera dan emas, sesungguhnya orang kafir diberi Allah SWT kenikmatan dunia, namun itu adalah kenikmatan yang fana. mengikuti Sayyidatina Fatimah Al-Batul Az-Zahra lebih mulia.
(Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz)
Sedikit keterangan, suatu hari di zaman Nabi Muhammad, Sayyidah Fatimah tengah berdiri menghadap keluar rumah, melihat lewat jendela, di luar ada ramai orang melayat membawa jenazah yang dulu itu hanya di gotong saja tanpa memakai alat apapun.
Kemudian, tidak lama berselang beliau tiba-tiba menangis sedih sekali, sangat memelas tangisan itu hingga terdengar oleh Sayyidah Asma binti Abu Bakr. Lalu Asma bertanya mengenai tangisan pilu itu. Lalu beliau menjawab, "Aku melihat jenazah di bawa ke kuburnya dengan hanya berbalut kafan lalu di angkat oleh orang-orang. Apa jadinya jika aku meninggal dunia, kemudian aku di kafani, lalu tubuhku di angkat dan di pegang oleh laki-laki lain. Alangkah malunya aku. Sambil menangis sedih beliau bercerita kepada Asma'. Kemudian beliau berpesan, Wahai Asma, jika nanti aku meninggal, maka aku berwasiat agar jenazahku di taruh di dalam keranda.
Betapa luar biasa rasa malu yang beliau miliki. Betapa agung akhlak sang putri Rasulullah.
Coba bandingkan dengan kebanyakan wanita zaman sekarang. Kebanyakan mereka bahkan tidak lagi memiliki rasa malu sedikitpun.
Sungguh dari Allah hidayah dan taufiq.
Wassalam.
Bukankah kita bagian dari tanah gersang!?
Kita berkelakar dalam kelebat bayang yang tak tampak,
lalu terkecoh pada duka lara dan amarah yang rumit
Sedang pikiran menghantui ruh-ruh dari bumi yang mati
Kita buka lembaran-lembaran kertas tahun lalu
Segala paradigma melelehkan helai-helai makna
Melupa mata air kearifan dan hakikat rasa
Kemana perginya angin ?
Lalu di tepi rasamu yang sunyi
Kita eja bait-bait puisi yang memanusiakan manusia
merenungi baris-baris doa dengan energi tanpa batas
dan memimpikan oase di tengah panas membakar
Ketidakseimbangan itu berakhir bumerang
Karena jiwa-jiwa di rundung cemas yang usang
Atas cinta-cinta yang akan pergi menghilang
Bukankah kita bagian dari tanah gersang!?
Tetapi sesaat kemudian memusuhi maut yang siap menghadang
Februari 2011
Dalam buku “Gemulai Tarian Naz”
Http://riniintama.wordpress.com
Http://jendelasastra.com
Minggu, 29 Maret 2015
Manusia Utama
Beta selalu menggemari pemandangan lantang: di
pinggir laut yang luas, di puncak gunung yang tinggi.
Dan sekarang beta berdiri di tengah padang yojana:
sejauh mata memandang ruang lapang, diatas mem-
bentang gelanggang awan terbang.
Disini dada kurasa limpah ruah, darah mengalir
berbusa-busa, tenaga mekar tiada berhambat.
Tuhan menjadikan manusia penguasa seluruh buana:
matanya tembus menerus segala adangan, telinganya
menangkap segala getaran, langkahnya melewati segala
watas dan tangannya menjingkau ke balik angkasa.
Dan hanyalah ketakutannya sendiri yang menjadikan
makhluk itu ulat papa tiada berdaya.
Beribu tali dibelitkannya sekeliling badannya, se-
hingga akhirnya ia tiada dapat bergerak lagi.
Picik matanya akan rahasia alam dan takutnya akan
mati disucikannya menjadi agama. Malasnya berpikir
dan menyelidiki dinamakannya percaya.
Takutnya bertanggung jawab disembunyikannya di
balik nasib. Ngerinya berjalan sendiri dipalutnya dengan
keluhuran sepuhan adat.
Dan akhirnya tertutuplah sekalian kemungkinan alam
yang luas baginya dalam kepompong gelap yang di-
jalinnya sendiri …….
Sedangkan bagi kepompong ulat, makhluk yang lata
itu, alam menjanjikan kemuliaan dan kemegahan, telah
sepatutnya bagi kepompong manusia, makhluk utama
yang lengkap berakal dan berbekal itu, hanya teruntuk
kehinaan dan kemelaratan.
jelmaan kebesaran dan kekuasaan Tuhan dalam dirinya.
4 Mei 1944
Dari: Majalah Pembangunan, Tahun I, No. 2, 25 Desember 1945
Sabtu, 28 Maret 2015
Cara Cucu Rasulullah Memberi Nasihat kepada Orang yang Lebih Tua
Sayidina Hasan dan Sayidina Husain suatu ketika melihat seseorang sedang berwudhu. Sayangnya, cara wudhu orang tersebut tidak sempurna, tidak sesuai dengan tuntunan agama.
Kedua cucu baginda Nabi SAW yang tengah beranjak remaja itu pun berpikir tentang cara mengoreksinya secara bijak. Mereka tak ingin menyinggung dan berharap pesan nasehatnya dapat diterima dengan lapang dada.
Salah seorang dari keduanya akhirnya mengatakan kepada orang tersebut, ”Wahai paman, saya dan saudara saya beda pendapat mengenai siapa di antara kami yang paling benar dan bagus cara wudhunya. Kami minta tolong paman untuk menilai kami, siapa yang terbaik wudhunya!”
Orang itu setuju. Hasan dan Husain lantas berwudhu sementara ia memperhatikan satu persatu dengan seksama, disertai rasa kagum akan cara wudhu dua anak dimaksud. Saat itu, ia beruntung karena mendapatkan pelajaran praktik dari kedua anak itu. Pelan-pelan kesadarannya tumbuh bahwa ia telah melakukan kesalahan.
Setelah Hasan dan Husain selesai “lomba berwudhu” tiba saatnya untuk menentukan pemenangnya. ”Wudhu kalian berdua sangat istimewa,” kata orang itu sembari tersenyum seolah mengucapkan terima kasih.
Tidak ada pemenangnya. Memang tujuannya bukan untuk mencari pemenang.
Apapun situasinya, nasihat-menasihati merupakan prinsip esensial dalam Agama. Sayangnya prinsip ini semakin luntur, karena banyak orang yang “berat” menasihati orang lain dan banyak pula orang yang merasa “berat” untuk menerima nasihat.
Tampaknya, dibutuhkan kiat yang tepat untuk menyampaikan nasihat, dan tidak harus selalu diungkapkan secara tersurat, seperti yang dilakukan dua pemuda ahli surga tadi. Formatnya barangkali tidak menasihati walaupun secara tersirat kandungannya adalah nasihat.
Saya teringat saat belajar di salah satu madrasah ibtidaiyah di Jakarta. Saat itu saya belum mengerti kenapa setiap akan pulang sekolah guru-guru kami meminta semua siswa menutup pelajaran dengan membaca surat “Al-Ashr”. Rupanya para sahabat Rasul SAW, tabiin dan generasi sesudahnya mempunyai kebiasaan mengakhiri majelis atau pertemuan mereka dengan membaca surat tersebut. Surat al-Ashr yang berisikan deklarasi kerugian manusia, kecuali mereka yang beriman, melakukan amal saleh, saling nasihat-menasihati dalam kebenaran dan saling nasihat-menasihati dalam kesabaran.
Amiruddin Thamrin
Mustasyar PCINU Suriah
SELALU HIDUP
Dan ketika aku melihat dari kebunku kebawah
ke sawah tunggul jerami di tanah yang rekah,
dan dari sana memandang ke bukit kering merana,
terus ke hutan hijau dibaliknya,
sampai ke gunung yang permai bersandar di langit biru,
maka masuklah bisikan kedalam hatiku:
Hidup ialah maju bergerak,
selalu, selalu maju bergerak,
gembira berjuang dari tingkat yang satu ke tingkat
yang lain.
…………………………………..
Topan, datanglah engkau menyerang!
Malang, datanglah engkau menghalang!
Kecewa, engkaupun boleh datang mendera!
Badanku boleh terhempas ke bumi!
Hatiku boleh hancur terbentur!
Wahai, teman, besi baja yang keras
hanya dapat ditempa dalam api yang panas.
Dan Tuhan,
berikan aku api senyala-nyalanya!
Tiap-tiap beta keluar dari nyalamu,
terlebur dalam bakaran apimu,
nampak kepada beta:
Dunia bertambah jelita!
Diriku bertambah terkurnia!
Dan engkau, Tuhan, bertambah mulia!
21 Agustus 1937
Dari: Pujangga Baru, 1937
HIDUP DI DUNIA HANYA SEKALI
Mengapa bermenung mengapa bermurung?
Mengapa sangsi mengapa menanti?
Menarik menunda badai dahsyat
seluruh buana tempat ngembara
Ria gembira mengejar berlari
anak air di gunung tinggi
memburu ke laut sejauh dapat
Lihat api merah bersorak
naik membubung girang marak
mengutus asap ke langit tinggi!
Mengapa bermenung mengapa bermurung?
Mengapa sangsi mengapa menanti?
Hidup di dunia hanya sekali
Jangkaukan tangan sampai ke langit
Masuk menyelam ke lubuk samudra
Oyak gunung sampai bergerak
Bunyikan tagar berpancar sinar
Empang sungai membanjiri bumi
Aduk laut bergelombang gunung
Gegarkan jagat sampai berguncang
Jangan tanggung jangan kepalang
Lenyaplah segala mata yang layu
Bersinarlah segala wajah yang pucat
Gemuruhlah memukul jantung yang lesu
Gelisahlah bergerak tangan
Terus berusaha selalu bekerja
Punah
Punahlah engkau segala yang lesu
Aku hendak melihat
api hidup dahsyat bernyala,
menyadar membakar segala jiwa.
Aku hendak mendengar
jerit perjuangan garang menyerang
langit terbentang hendak diserang.
Aku hendak mengalami
bumi berguncang orang berperang
Urat seregang mata menantang
12 Januari 1938
ST Alisjahbana.
Jendela Puisi
7 Kelebihan Buku di bandingkan Gadget
“A home without books is a body without soul”
- Marcus Tullius Cisero -
Ngapain punya buku kalo semua bisa lo dapetin dari gadget. Dengan smartphone atau tablet yang lo punya, lo bisa ngedapetin semua yang lo mau mulai dari berita, hiburan, artikel dan lain-lain. Bahkan lo bisa membeli buku lewat e-book yang simpel dan harga yang murah. Tapi kenapa masih banyak penulis yang mengandalkan buku sebagai media promosinya? Ternyata masih banyak yang bilang buku masih lebih baik dibanding dengan gadget. Hmmm…kira-kira apa yah alasannya?
1. Dengan Gadget, Lo Gak Akan Ngerasain Yang Namanya Sensasi di Toko Buku
Pernah gak ke toko buku? atau paling ngga ngeliat jejeran buku yang dipajang di sana? Trus kita asik melihat cover-cover buku yang beragam yang bisa bikin tertarik buat ngebaca sekilas trus membeli. Belum lagi banyaknya buku lama yang dijual terbatas dan kadang harus rebutan dengan calon pembeli lainnya. Atau iseng-iseng ngebaca beberapa halaman setiap buku sebelum dimarahin sama penjaga toko. Itulah beberapa sensasi pas lagi di toko buku dan gak bisa dirasain sama orang yang ngebaca buku cuman lewat dari halaman yang di-slide dan ngeliat review dari layar gadget.
Quote:
2. Dengan Buku, Mata Lo Jauh Lebih Sehat
Spoiler for gambar
Banyak yang bilang kalo sering menggunakan smartphone atau tablet bikin mata lo rusak. Apalagi jika digunakan buat membaca ratusan halaman lewat e-book. Dengan buku membuat mata lo jauh lebih baik bila dibandingin dengan membaca lewat smartphone yang ukurannya lebih kecil atau tablet atau kindle yang membuat mata lo jadi pegel karena cahayanya.
3. Buku Ngejauhin Lo Dari Rutinitas Bersama Gadget
Sadar atau ngga, dari bangun tidur sampe tidur lagi mata dan tangan kita gak pernah jauh dari smartphone. Apa jadinya kalo hobi lo akan membaca disalurin lewat e-book? Lo akan mengalami yang namanya jadi zombie dan makin gak peduli dengan keadaan sekitar. Makanya dengan adanya buku, kebiasaan lo dengan gadget akan berkurang. Lo akan menikmati gimana rasanya hidup tanpa smartphone dan lebih menghargai yang namanya hidup.
4. Lo Gak Akan Terganggu Dengan Notifikasi Yang Mengganggu
Pernah gak lagi serunya nonton film favorit lo di bioskop terus tiba-tiba denger bunyi ringtone atau nada getar di saku? bikin kesel kan? Nah sama aja dengan ngebaca novel atau buku favorit lo. Lagi asik dan serunya tiba-tiba ada notif dari pak bos atau temen lo yang menggangu. Jangan-jangan cuman notif dari sosial media yang lo aktifin. Coba deh sekali-kali lo baca buku, trus matikan notif gadget lo. Lo akan ngalamin betapa indahnya waktu me time lo dengan sebuah buku dan gak keganggu dengan dunia luar.
5. Dengan Buku, Ruangan Lo Jadi Lebih Keren
Ada perasaan puas dan kebanggaan sendiri ketika rumah lo berisi dengan puluhan buku yang berjejer atau bertumpuk. Yup, rumah atau kamar lo akan jauh lebih indah dengan adanya buku. Buku yang bertumpuk dengan berbagai jenis akan mencerminkan karakter lo. Terlebih, buku yang lo pajang akan dibuka oleh pengunjung rumah lo dan membuat mereka betah di rumah. Belum lagi ketika anak lo nanti juga ketularan membaca buku karena pajangan yang telah lo bikin dari buku.
6. Lo Gak Perlu Takut Lagi Kehabisan Batere
Lagi seru-serunya baca eh tiba-tiba batere gadget lo abis, padahal lagi ada di luar kayak coffee shop atau di taman. Pasti malesin. Lain ceritanya kalo lo membaca lewat buku. Kita ini manusia, bukan robot yang gak bisa hidup kalo gak ada colokan. Dengan buku kita akan menggunakan smartphone se-efektif mungkin dilihat dari kegunaan, yah kayak berkomunikasi jarak jauh atau hal penting lainnya.
7. Dengan Buku, Lo Akan Jauh Lebih Menarik
Akui aja deh, kalo ada orang yang suka membaca buku akan jauh lebih menarik dan keren. Apalagi kalo dibandingin dengan orang yang cuman mandangin gadgetnya doang. Katanya dengan memegang buku, lo akan tau karakter orang lewat judul bacaan yang dia bawa. Terlebih ia adalah orang yang selalu ingin tahu dan mencari sesuatu lewat sebuah buku. Wah jadi makin banyak yang naksir deh.
Kalo bukan kita yang membiasakan buku, bisa-bisa generasi nantinya gak akan tau apa itu buku. Tinggal jadi sejarah kayak disket dan kaset.
Sumner http://m.kaskus.co.id/thread/54f415babccb17071a8b456ck
Bagaimana Kalau
Bagaimana kalau dulu bukan khuldi yang dimakan Adam,
tapi buah alpukat,
Bagaimana kalau bumi bukan bulat tapi segi empat,
Bagaimana kalau lagu Indonesia Raya kita rubah,
dan kepada Koes Plus kita beri mandat,
Bagaimana kalau ibukota Amerika Hanoi,
dan ibukota Indonesia Monaco,
Bagaimana kalau malam nanti jam sebelas,
salju turun di Gunung Sahari,
Bagaimana kalau bisa dibuktikan bahwa Ali Murtopo, Ali Sadikin
dan Ali Wardhana ternyata pengarang-pengarang lagu pop,
Bagaimana kalau hutang-hutang Indonesia
dibayar dengan pementasan Rendra,
Bagaimana kalau segala yang kita angankan terjadi,
dan segala yang terjadi pernah kita rancangkan,
Bagaimana kalau akustik dunia jadi sedemikian sempurnanya sehingga di
kamar tidur kau dengar deru bom Vietnam, gemersik sejuta kaki
pengungsi, gemuruh banjir dan gempa bumi sera suara-suara
percintaan anak muda, juga bunyi industri presisi dan
margasatwa Afrika,
Bagaimana kalau pemerintah diizinkan protes dan rakyat kecil
mempertimbangkan protes itu,
Bagaimana kalau kesenian dihentikan saja sampai di sini dan kita
pelihara ternak sebagai pengganti
Bagaimana kalau sampai waktunya
kita tidak perlu bertanya bagaimana lagi.
1971
Taufik Ismail
Nyanyian Tua Gila Untuk Sika Sure Jelantik
Kalau dendam membakar hati
Kalau dendam membakar pikiran
Kasih indah di masa muda seolah api
Membakar asmara menjadi ajang kematian
Kalau hati berselimut dendam
Kalau darah di bakar amarah
Lautan cinta menjadi padang maut
Padang asmara menjadi neraka kematian
Tidakkah ada lagi kasih sayang di hati manusia
Tidakkah ada lagi seberkas kenangan indahnya
Asmara di hati insan
Apakah hidup kini hanya, dibatasi garis bara api
Yang benar dan yang salah
Yang sengsara dan yang sesat
Kalau kematian memang sudah di depan mata
Kalau malaikat maut memang sudah unjukkan diri
Lalu manusia bertindak sebagai wakil pencabut nyawa
Alangkah sedihnya nasib dunia
Alangkah sengsaranya nasib umat manusia
Tangis dan air mata bukan lagi penyejuk hati
Ratap minta pengampunan bukan lagi pelebur amarah
Datanglah maut datanglah kematian
Dekap tubuh tua penuh dosa ini erat-erat dalam pelukanmu yang paling ganas
Kematian datangnya hanya sekejap
Sengsara tetap berbekas sampai kiamat.
Sumber : Kitab Asmara Darah Tua Gila
Jumat, 27 Maret 2015
Kepada Kaum Mistik
I
Engkau mencari Tuhanmu di malam kelam
Bila sepi mati seluruh bumi
Bila kabur menyatu segala warna
Bila umat manusia nyenyak terhenyak
Dalam tilam, lelah lelap.
Tahulah aku, Tuhanmu Tuhan diam kesunyian!
Tetapi aku bertemu Tuhanku di siang-terang
Bila dunia ramai bergerak
Bila suara memenuhi udara
Bila nyata segala warna
Bila manusia sibuk bekerja
Hati jaga, mata terbuka
Sebab Tuhanku Tuhan segala gerak dan kerja
Aku berbisik dengan Tuhanku
dalam kembang bergirang rona
Aku mendengar suara Tuhanku
dalam deru mesin terbang diatas kepalaku
Aku melihat Tuhanku
dalam keringat ngalir orang sungguh bekerja
II
Berderis decis jelas tangkas
Tangan ringan tukang pangkas
Menggunting ujung rambutku
Jatuh gugur bercampur debu
Aku melihat Tuhanku Akbar
Ujung rambut di tanah terbabar
Teman, aku gila katamu?
Wahai, kasihan aku melihatmu
Mempunyai mata, tiada bermata
Dapat melihat, tak pandai melihat
Sebab beta melihat Tuhan di mana-mana
Diujung kuku yang gugur digunting
Pada selapa kering yang gugur ke tanah
Pada matahari yang panas membakar
19 Okt 1937 Sutan Takdir
Engkau mencari Tuhanmu di malam kelam
Bila sepi mati seluruh bumi
Bila kabur menyatu segala warna
Bila umat manusia nyenyak terhenyak
Dalam tilam, lelah lelap.
Tahulah aku, Tuhanmu Tuhan diam kesunyian!
Tetapi aku bertemu Tuhanku di siang-terang
Bila dunia ramai bergerak
Bila suara memenuhi udara
Bila nyata segala warna
Bila manusia sibuk bekerja
Hati jaga, mata terbuka
Sebab Tuhanku Tuhan segala gerak dan kerja
Aku berbisik dengan Tuhanku
dalam kembang bergirang rona
Aku mendengar suara Tuhanku
dalam deru mesin terbang diatas kepalaku
Aku melihat Tuhanku
dalam keringat ngalir orang sungguh bekerja
II
Berderis decis jelas tangkas
Tangan ringan tukang pangkas
Menggunting ujung rambutku
Jatuh gugur bercampur debu
Aku melihat Tuhanku Akbar
Ujung rambut di tanah terbabar
Teman, aku gila katamu?
Wahai, kasihan aku melihatmu
Mempunyai mata, tiada bermata
Dapat melihat, tak pandai melihat
Sebab beta melihat Tuhan di mana-mana
Diujung kuku yang gugur digunting
Pada selapa kering yang gugur ke tanah
Pada matahari yang panas membakar
19 Okt 1937 Sutan Takdir
Kamis, 26 Maret 2015
Kalah dan Menang
Tidak, bagiku tidak ada kalah dan menang!
Sebab kuputuskan, bahwa kemenangan sudah
pasti untukku saja. Kalah tinggal pada mereka yang lain:
Yang mengeluh bila terjatuh,
Yang menangis bila teriris,
Yang berjalan berputar-putar dalam belantara
*
Di padang lantang yang kutempuh ini,
aku tak mungkin dikalahkan:
Sebab disini jatuh sama artinya dengan bertambah
kukuh berdiri.
Tiap-tiap pukulan yang dipukulkan berbalik berlipat
ganda kepada sipemukul.
Malahan algojoku sekalipun yang akan menceraikan
kepalaku dari badanku, akan terpancung sendiri seumur
hidupnya:
Melihat mataku tenang menutup dan bibirku berbunga
senyum.
Sutan Takdir Alisyahbana
4 Mei 1944
Dari: Majalah Pembangunan, Tahun I, No. 2, 23 Desember 1945.
Jendela sastra
Sebab kuputuskan, bahwa kemenangan sudah
pasti untukku saja. Kalah tinggal pada mereka yang lain:
Yang mengeluh bila terjatuh,
Yang menangis bila teriris,
Yang berjalan berputar-putar dalam belantara
*
Di padang lantang yang kutempuh ini,
aku tak mungkin dikalahkan:
Sebab disini jatuh sama artinya dengan bertambah
kukuh berdiri.
Tiap-tiap pukulan yang dipukulkan berbalik berlipat
ganda kepada sipemukul.
Malahan algojoku sekalipun yang akan menceraikan
kepalaku dari badanku, akan terpancung sendiri seumur
hidupnya:
Melihat mataku tenang menutup dan bibirku berbunga
senyum.
Sutan Takdir Alisyahbana
4 Mei 1944
Dari: Majalah Pembangunan, Tahun I, No. 2, 23 Desember 1945.
Jendela sastra
Seindah Ini
Tuhan,
Terdengarkah kepadamu
himbau burung di hutan
sunyi meratapi siang di senja hari?
Remuk hancur rasa diri
memandang sinar lenyap menjauh
di balik gunung.
Perlahan-lahan turun
malam menutupi segala pandangan.
*
Menangis,
menangislah hati!
Wahai hati, alangkah sedap
nikmatnya engkau pandai menangis!
Apa guna kutahan, apa guna kuhalangi?
Aku terima kasih kepadamu,
Tuhan, memberiku hati
tulus-penyerah seindah ini:
Sedih pedih menangis, waktu menangis!
Girang gembira tertawa, waktu tertawa!
Marak mesra bercinta, waktu bercinta!
Berkobar bernyala berjuang, waktu berjuang!
10 Agustus 1937
Dari: Pujangga Baru, Agustus, 1937
Langganan:
Postingan (Atom)