Aradwipa
Saat aku dengar ia menyebutnya dalam sebuah nama
Lalu hati memujinya dengan nama lain
Siapa sebenarnya ia
Ketika sebuah perjamuan di adakan
Hanya untuk membenarkan sebuah nama
Kutatap senja merah
Siapa dia sebenarnya
Lalu ku dengar jiwa dan tubuh berjibaku
Ratusan
Ribuan
Bahkan puluhan ribu
Kulit-kulit tersayat
Rumah dan peribadatan terkoyak
Para penghuni terusir
Hati iba sayang sangat kasihan
Lalu kembali berucap
Siapakah dia sebenarnya
Langkah-langkah mulai menerjang
Badai topan prahara di tendang
Caci maki kutukan bersemburan
Mulut-mulut suci berucap nista
Aku terus dalam juang
Siapakah dia sebenarnya
Hari berlalu
Bulan di kenang oleh tahun yang baru
Kulihat lalu sinar terang
Kuputar waktu kembali ke masa dulu
Kuputar lagi hingga zaman batu
Ku balikkan semua pergerakan semesta
Dalam titik awal
Lalu musnah semua alam
Siapa yang bertanggung jawab?
Siapa yang mencantumkan detik awal?
Siapa meletakkan matahari dalam rel bersama bumi?
Ku berteriak puas
Puas yang belum pernah terjadi
Siapakah dia?
Dia yang tak pernah membutuhkan semesta
Dia yang selamanya di butuhkan alam raya
Waktu dan ruangpun
tidak bersamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar