Ngalir, ‘ngalirlah air mata,
Aku tiada akan ‘nahanmu.
Apa gunanya aku halangi,
Engkau ‘ngalirkan penuh kalbuku.
Seperti air jernih memancar
Dari celah gunung rimbun,
Seperti hujan sejuk gugur
Dari mega berat mengandung
Ngalirlah, wahai air mata
Engkau pun mendapat hakmu
Dari Chalik yang satu.
Ngalir, ‘ngalirlah air mata,
Aku hendak merasa nikmat
Panasmu ‘ngalir pada pipiku.
20 April 1935
Tidak ada komentar:
Posting Komentar